ANALISIS TANDA SEMIOTIKA PADA FILM
Nama: Muhammad Geva Mahardika
NPM: 202246500167
Kelas: R4C
ANALISIS TANDA SEMIOTIKA PADA FILM
Jurnal 1
Judul Jurnal: ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE DALAM
KETIDAKSETARAAN GENDER PADA FILM DANGAL 2016
Penulis: Nova Yana Azli Harahap, Nursapia
Harahap, Syahrul Abidin
Metode:
Penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif kualitatif dalam
film Dangal 2016 untuk
menampilkan fakta-fakta mengenai
ketidaksetaraan dan pemaknaan gender yang
ditemukan saat itu.
Tujuan penelitian, menurut
Moelong, adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena serta aktivitas sosial lainnya.
Hasil Penelitian:
Dalam film
Dangal ini saya
menemukan bahwa perbedaan
gender masih sangat terasa utamanya
di benua Asia. Gender masih menjadi parameter utama dalam menentukan apa yang
bisa dan apa
yang tidak bisa
dikerjakan. Hal itu
tergambar dalam film
ini yang merepresentasikan kedudukan
pria dan wanita.
Seorang pria selalu
digambarkansebagai sosok yang keras
dan memerintah bahkan
pendapatnya tidak dapat
dibantah. Sedangkan
perempuan digambarkan sebaliknya,
perempuan digambarkan sebagai
makhluk yang penurut dan tidak
boleh berpendapat meskipun itu mengenai dirinya sendiri.
https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK/article/view/725/590
Jurnal 2
Judul Jurnal: ANALISIS SEMIOTIKA KETIDAKADILAN
GENDER TERHADAP
PEREMPUAN DALAM FILM MARLINA SI
PEMBUNUH EMPAT BABAK
Penulis: Philips Jusiano Oktavianus
Metode:
Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengacu pada teori semiotika Charles
Sanders Pierce untuk mengetahui makna dari bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang
terdapat dalam film “Marlina Si Pembunuh Empat Babak”. Adapun objek dari
penelitian ini adalah film “Marlina Si Pembunuh Empat Babak”. Jenis data yang
digunakan berasal dai data primer yakni video original “Marlina Si Pembunuh
Empat Babak” dan data sekunder berasal dari literatur-literatur yang mendukung
data.
Hasil Penelitian:
Film "Marlina
Si Pembunuh Empat Babak" mengisahkan tentang kehidupan seorang perempuan
yang mengalami kekerasan dari kaum laki-laki. Marlina (Marsha Timothy), seorang
janda yang tinggal sendiri di perbukitan Sumba, didatangi perampok yang
merampas harta dan ternaknya serta memperkosanya. Marlina membela diri dengan
memenggal kepala ketua perampok (Egy Fedly) dan membawa kepala tersebut ke
kantor polisi untuk mencari keadilan. Selain Marlina, temannya Dea juga
mengalami kekerasan dari suaminya. Film ini menyoroti ketidakadilan yang dialami
perempuan dalam kehidupan sehari-hari.
https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fisip/article/view/1591
Jurnal 3
Judul Jurnal: REPRESENTASI MAKNA PEREMPUAN DALAM
MENGHARGAI DIRI SENDIRI (Analisis Semiotika Pada Film Imperfect Karya Ernest
Prakasa)
Penulis: Ade Fitri Jayanti, Faisal Riza,
Suheri Harahap
Metode:
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metodologi penelitian deskriptif
kualitatif. Pendekatan kualitatif
melihat bagaimana mendekati
masalah dari perspektif
fenomonologis, yang berarti bagaimana mengumpulkan data dalam bentuk kata-kata
(lisan dan tertulis), ucapan, petunjuk, pengalaman, dan tindakan yang dapat
diamati.
Hasil Penelitian:
Film ini membahas tentang
representasi makna perempuan dalam menghargai diri sendiri. Penelitian ini
mengkaji bagaimana perempuan dapat membangun citra diri yang positif dan meraih
penghargaan diri melalui berbagai cara, termasuk pemahaman dan penerimaan diri.
Film ini juga mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi diri
perempuan, serta dampak dari penghargaan diri terhadap kehidupan dan
kesejahteraan mereka.
https://bajangjournal.com/index.php/JISOS/article/view/5163/3867
Jurnal 4
Judul Jurnal: ANALISIS SEMIOTIKA
DALAM FILM ANIMASI THE
ANTHEM OF THE HEART
Penulis: Novi Yulia1, Fifi Hasmawati2dan
Muslimin
Metode:
Penelitian berjudul "Analisis
Semiotika Dalam Film Animasi The Anthem Of The Heart" menggunakan metode
kualitatif karena membutuhkan analisis mendalam. Peneliti menggambarkan,
menganalisis, dan mencatat makna dan simbol dalam film tersebut. Analisis data
melibatkan seleksi, penyederhanaan, dan pengorganisasian data dari wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi. Data diorganisir ke dalam kategori,
dijabarkan, disintesis, dan disusun ke dalam pola. Analisis yang digunakan
adalah semiotika Roland Barthes untuk mengungkap makna konotasi, denotasi, dan
mitos dalam film.
Hasil Penelitian:
Hasil penelitian dari
"Analisis Semiotika Dalam Film Animasi The Anthem Of The Heart"
menunjukkan bahwa film ini menggunakan simbol dan makna yang kompleks untuk
menyampaikan pesan-pesan emosional dan sosial. Melalui analisis semiotika
Roland Barthes, saya mengidentifikasi konotasi, denotasi, dan mitos yang ada
dalam film. Penelitian ini menemukan bahwa film menggunakan simbol-simbol untuk
menggambarkan tema-tema seperti kebebasan, perasaan bersalah, dan proses
penyembuhan emosional.
https://digital-science.pubmedia.id/index.php/pssh/article/view/172/234
Jurnal 5
Judul Jurnal: PESAN MORAL DALAM FILM ADA MERTUA DI
RUMAHKU DI KLIKFILM (ANALISIS SEMIOTIKA
ROLAND BARTHES)
Penulis: Keefe Rasendraa, IinSoraya, Arinauntazah
Metode:
Penelitian ini
menggunakan metode desain
penelitian kualitatif dengan
sifat deskriptif. Deskriptif
adalahsalah satu kualitas
dari penelitian kualitatif
yang berusaha untuk
mengkarakterisasi
fenomena-fenomena yang ada,baik fenomena
yang terjadi secara alamiah maupun fenomena yang dibuat oleh seseorang. Penelitian
kualitatif deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan data
secara metodis, mendalam, lengkap, dan
mendalamuntukmenjawabpermasalahanyangakanditeliti.
Hasil Penelitian:
Hasil penelitian dari artikel
"Pesan Moral dalam Film Ada Mertua di Rumahku di KlikFilm (Analisis
Semiotika Roland Barthes)" mengungkapkan bahwa film ini menyampaikan
berbagai pesan moral melalui simbol dan tanda-tanda. Peneliti menggunakan metode
semiotika Roland Barthes untuk menganalisis makna konotasi, denotasi, dan mitos
yang terkandung dalam film. Pesan-pesan moral yang diidentifikasi mencakup
pentingnya toleransi, komunikasi dalam keluarga, dan pengertian antara menantu
dan mertua.
https://www.jurnal.minartis.com/index.php/jkomdis/article/view/1154/1057
Jurnal 6
Judul Jurnal: ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES:
CITRA PEREMPUAN
MANDIRI DALAM FILM ALI &
RATU-RATU QUEENS
Penulis: Meliyana, Medo Maulianza
Metode:
Pemilihan metode kualitatif dalam
penelitian ini disebabkan studi kualitatif adalah pengkajian yang dilakukan
melalui pendekatan subjektif (interpretif) pada data-datanya serta pernyataan-
pernyataannya (Kriyantono, 2009). Sementara pemilihan metode interpretasi
desktiptif kritis karena metode penelitian ini menginterpretasikan data tentang
situasi terkini, sikap dan pandangan yang ada di masyarakat, pandangan terhadap
representasi film, hubungan antar variabel, perbedaan antar fakta, melalui penelitian
kepustakaan atau referensi lainnya dan dimaksudkan untuk menjelaskan eksplorasi
konstruksi realitas berupa tanda dan simbol yang diciptakan oleh individu
pencipta melalui representasi, implikasi dan mitos.
Hasil Penelitian:
Penelitian ini mengamati adegan
dalam film "Ali & Ratu-Ratu Queens" dan menggunakan analisis
semiotika Roland Barthes. Peneliti fokus pada makna denotatif, konotatif, dan
mitos ideologi dalam adegan-adegan tertentu. Setiap film memiliki penanda
(signifier) dan petanda (signified). Melalui analisis mendalam, ditemukan
banyak makna denotasi, konotasi, dan mitos. Analisis Barthes terdiri dari tiga
unit utama: Denotatif (makna eksplisit), Konotatif (makna tanda-tanda), dan
Mitos.
https://jurnalistiqomah.org/index.php/arima/article/view/934
Jurnal 7
Judul Jurnal: ANALISIS KOMPARATIF TEKNIK
PENCERITAAN DAN PENGEMBANGAN KARAKTER PADA FILM MENCURI RADEN SALEH
Penulis: Alifia Hamzah, Wawan Gunawan, Nala
Nandana Undiana
Metode:
Metodologis yang digunakan pada
penelitian ini adalah kualitatif
dengan pendekatan deskriptif
menggunakan analisis
komparatif. Menurut Sugiyono,
metode penelitian
kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan dalam
meneliti kondisi nyata
dan peneliti adalah kunci
utamanya. Deskriptif kualitatif adalah suatu
metode penelitian yang
bergerak pada pendekatan kualitatif
sederhana dengan alur
induktif.
Hasil Penelitian:
Analisis Komparatif Teknik
Penceritaan dan Pengembangan Karakter pada Film Mencuri Raden Saleh ini membahas
teknik narasi dan karakter dalam film tersebut. Penelitian ini mengidentifikasi
cerita disampaikan dan karakter dikembangkan, serta dampaknya terhadap
penonton. Temuan menunjukkan bahwa pendekatan budaya dan teknik sinematik yang
mempengaruhi penerimaan penonton.
https://judikatif-upiyptk.org/ojs/index.php/judikatif/article/view/113
Jurnal 8
Judul Jurnal: ANALISIS FRAMING FILM VINA: SEBELUM
7 HARI DALAM MEDIA SOSIAL TIKTOK DAN X
Penulis: Arfian Suryasuciramdhan, Adinda Dwi
Mulyani, Ine Fitrianingsih, Muadz Alfayeed
Metode:
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif. Menurut R.Serniawan dalam (Eryca Septiya Ningrum &
Kusnarto, 2021) metode kualitatif adalah mencari pengertian yang mendalam
tentang suatu gejala, fakta atau realita. Menurut Anggito & Setiawan dalam
(Eryca Septiya Ningrum & Kusnarto, 2021) Penelitian kualitatif tidak
menggunakan statistik, tetapi melalui pengumpulan data analisis, kemudian di
deskripsikan. Biasanya berhubungan dengan masalah sosial dan manusia yang
bersifat melanggar aturan.
Hasil Penelitian:
Analisis framing
mengkaji bagaimana individu
mengatur pengalaman mereka
untuk memungkinkan mereka memahamiperistiwa dan memahami aktivitas
kehidupan yang sedang berlangsung.Menurut Sobur (2004: 162), framing adalah
suatu pendekatan untuk menemukan perspektif dan sudut pandang apa yang
digunakan jurnalis ketika memilih topik dan membuat berita.Berdasarkan
pengertian tersebut, framing adalah cara jurnalis memberitakan peristiwa
berdasarkan sudut pandang yang ingin disampaikan kepada pembacanya.
https://journal.asdkvi.or.id/index.php/Filosofi/article/view/136/194
Jurnal 9
Judul Jurnal: JEJAK VIRTUAL: PERAN MEDIA SOSIAL
DALAM MENGANGKAT KASUS KOPI SIANIDA
MELALUI FILM DOKUMENTER 'ICE COLD'
Penulis: Yosia Geral Lyshady, Binsar Steven
Immanuel Pasaribu, Gabriel Riung Mahda
Metode:
Dalam mengkaji tulisan ini
menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif, studi kasus. Teknik yang
digunakan untuk pengumpulan data dalam tulisan ini menggunakan data sekunder,
dengan mengkaji dalam fenomena kasus kopi sianida pasca film Ice Cold di
jejaring sosial. Pengumpulan
data dalam studi
kasus dapat diambil
dari berbagai sumber informasi, karena studi kasus
melibatkan pengumpulan data yang “kaya” untuk membangun gambaran yang mendalam
dari suatu kasus.
Hasil Pembahasan:
Film Ice Cold: Murder, Coffee and
Jessica Wongso hadir sebagai film dokumenter Netflix yang berlatarbelakang dari
sebuah kasus pembunuhan di Indonesia, merupakan salah satu kasus yang pernah
menggemparkan publik pada tahun 2016, yaitu kasus pembunuh Wayan Mirna Salihin.
Film dokumenter ini
rilis pada tanggal 28
September 2023 lalu.
Film ini berusaha menggali
kejanggalan-kejanggalan yang belum terjawab terkait persidangan Jessica Wongso.
https://journal.asdkvi.or.id/index.php/Filosofi/article/view/107/141
Jurnal 10
Judul Jurnal: ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM LASKAR
PELANGI
Penulis: Triadi Sya’Dian
Metode:
Penelitian ini merupakan penelitian
yang menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat induktif yaitu
pengembangan konsep berdasarkan data yang ada. Bahasan menggunakan analisi pendekatan
estetika dari Charles Sanders Pierce dalam mendiskripsikan tanda yang meliputi
ikon indeks, dan symbol pada film Laskar Pelangi sehingga menghasilkan sebuah
kesimpulan.
Hasil Pembahasan:
Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan menggunakan pendekatan Pierce maka ditemukan banyak ikon didalam film
Laskar Pelangi. Tanda – tanda tersebut mendeskripsikan makna dari keadaan,
kejadian, kostum, kekayaan, nama, bakat, kemiskinan. Semangat untuk mendapatkan
pendidikan tergambar jelas pada film. Tanda – tanda disajikan dengan sangat
baik sehingga mampu memberikan keprihatinan mendalam terhadap tokoh anak – anak
Laskar Pelangi kepada penonton. Kesenjangan sosial juga sangat dirasakan dari
ikon kostum dan bangunan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA: Triadi, Analisis Semiotika Pada
Film. Prodi Televisi dan Film Universitas Potensi Utama.
Jurnal 11
Judul Jurnal: ANALISIS STRUKTUR DALAM FILM
FILOSOFI KOPI KARYA DEWI LESTARI
Penulis: Icang Indrawan, Lanlan Muhria,
Rully Khoeru Solihin
Metode:
Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi dan dokumentasi, yaitu peneliti mengamati langsung
rekaman video film Filosofi Kopi II dengan menonton film tersebut berulang kali
di laptop, tablet,
atau smartphone. Skrip
film, perangkat pemutaran
film berbasis laptop, dan
alat tulis digunakan
sebagai instrumen penelitian.
Penelitian ini dilakukan dengan
analisis struktur naratif,
yaitu untuk menganalisis
struktur pada karya sastra film.
Hasil Pembahasan:
Struktur Film
Filosofi Kopi II
karya Dewi Lestari
yang ditemukan berupa
unsur intrinsik dan ekstrinsik diantaranya: tema yang mengungkapkan
kisah persahabatan antara Ben dan Jody, tokoh dalam film ini terdapat Ben,
Jody, Tara, Brie, Nana, Aldi, Aga, Pak Haryo, alur cerita yang
disajikan yaitu alur
maju, ceritanya disajikan
dengan urut dari
awal-akhir, latar tempat yang
ditayangkan yaitu di Jakarta, Kedai Filosofu Kopi di Jogja, Makassar, Toraja
dan Liwa Lampung, serta
latar belakang pengarang
yaitu seorang penulis
yang bernama Dewi Lestari.
https://serimbi.pbsiyasika.com/index.php/serimbi/article/view/20/24
Jurnal 12
Judul Jurnal: ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM
PARASITE DALAM MAKNA
DENOTASI KONOTASI DAN PESAN MORAL
Penulis: Melisa Theodora, Nina Siti
Salmaniah Siregar & Taufik Wal Hidayat
Metode:
Jenis penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode analisis semiotika untuk
mengembangkan penerapannya jenis penelitian kualitatif menggunakan metode
pengumpulan data dan wawancara yang mendalam, serta pengamatan. Pendekatan
penelitian yang dimaksud terdiri atas dua perspektif, yaknipendekatan keilmuan
dan pendekatan metodologis.
Hasil Pembahasan:
Penelitian ini berdasarkan konsep
Roland Barthes menurut penelitian penulis yang penulis dapat berdasarkan hasil
data pengamatan 10 scene yang diteliti dan makna denotasi, konotasi serta pesan
moral Makna denotasi dari penelitian film ini adalah gambaran mengenai
kehidupan orang kaya yang tinggal di tempat yang bagus dan memiliki ekonomi
yang berkecukupan serta kehidupan orang miskin yang tinggal di tempat yang
memperihatinkan dengan kondisi ekonomi yang sangat rendah di Korea Selatan.
Makna konotasi yang dapat dilihat dan diambil dari penelitian film ini adalah
Bagaimana cara curang keluarga Kim terkhususnya Kim Ki Taek melakukan penipuan
terhadap sebuah keluarga kaya raya (Keluarga Park) yang sangat mudah dibohongi
dan pada akhirnya merugikan keluarga Park. Namun kelicikan dan kejahatan
keluarga Kim terungkap juga.
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3495658
Jurnal 13
Judul Jurnal: DISKRIMINASI DALAM FILM SERIES THE
GOOD DOCTOR (Analisis Semiotika Pada Film Series The Good Doctor)
Penulis: Gilang Wahyu Ramadhan
Metode:
Penelitian ini adalah deskripfti
kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan terkait dengan
representasi film yang diteliti. Data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil
telaah terhadap scene yang ada di film. Metode yang dipergunakan pada penelitian
ini adalah semiotika dengan menggunakan teori dari Roland Barthes. Teori ini
memfokuskan pemaknaan pada aspek denotasi dan konotasi. Pemaknaan ini untuk
melihat diskriminasi yang muncul dalam film The Good Doctor.
Hasil Pembahasan:
Tokoh dr. Shaun Murphy dalam Film
“The Good Doctor” mengalami autisme sehingga mengakibatkan hambatan komunikasi
dengan orang lain dan gangguan mental yang tidak stabil. Autisme yang
dideritanya tersebut menyebabkan dr. Shaun Murphy mengalami diskriminasi bagi
orang yang mengalami kebutuhan khusus atau penyandang cacat. Diskriminasi yang
dialami oleh orang berkebutuhan khusus yaitu autism pada tokoh film yaitu
mengalami kekerasan fisik berupa perlakuan kasar dari orang di sekitarnya.
Kejadian perlakuan kasar yang dilakukan oleh petugas bandara kepada dr. Shaun
Murphy disebabkan dr. Shaun Murphy karena mengalami hambatan komunikasi
sehingga dinilai tidak layak untuk memberikan pertolongan, padahal dr. Shaun
Murphy mempunyai kewenangan untuk melakukan itu karena tugasnya sebagai dokter.
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/31426
Jurnal 14
Judul Jurnal: REPRESENTASI NASIONALISME WARGA
PERBATASAN
KALIMANTAN BARAT DALAM FILM (Analisis
Semiotika pada Film Tanah Surga...Katanya)
Penulis: Febryana Dewi Nilasari
Metode:
Tipe penelitian
yang digunakan adalah
penelitian deskriptif -kualitatif
yang menggunakan analisis semiotika televisi John Fiske.
Level reality kode-kode sosialnya
antara lain adalah appearance (penampilan), dress
(kostum/pakaian), make-up (riasan), environment (lingkungan), behavior (tingkah
laku), speech (gaya bicara),
gesture (bahasa), expression (ekspresi), sound (suara)dan lain-lain.
Level representation di dalamnya
terdapat beberapa aspek,
seperti camera (kamera), lighting (pencahayaan), editing (pengeditan),
music(musik), dan sound (suara).
Aspek-aspek lain dalam
level representatiton adalah
penarasian, konflik, dialog, karakter dan pemeranan.
Level ideology adalah hasil
dari level realita
dan level representasi
yang terorganisir atau
terketegorikan kepada penerimaan dan hubungan sosial oleh kode-kode ideologi.
Kode-kode pada level ke-2 diorganisasi agar saling berhubungan dan diterima
secara sosial melalui kode-kode
ideologis (the ideological
codes), seperti patriarki,
ras, feminisme, kelas, dsb.
Hasil Pembahasan:
Pada level
realitasfilm ini menunjukkan
realitas kesenjangan yang
terjadi di perbatasan Kalimantan
Barat dan perbatasan
Malaysia (Sarawak).Dari penampilan dapat dilihat
perbedaan status sosial
warga Kalimantan Barat
yang miskin (tradisional) dan warga
perbatasan Malaysia yang sejahtera (modern). Pada level
representasifilm ini menunjukkan
visualisasi pesan nasionalisme
di tengah keterpurukan warga perbatasan Kalimantan
Barat yang disampaikan
melalui beberapa aspek teknis Level
ideologisdalam film ini
mengungkapkan ideologi nasionalisme warga perbatasan Kalimantan
Barat melalui bentuk-bentuk
perlawanan atau perjuangan melawan menghadapi
keadaan (kemiskinan, keterpencilan, ketidakadilan dalam pembangunan
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/5754/5540
Jurnal 15
Judul Jurnal: REPRESENTASI MASKULINITAS PEREMPUAN
DALAM FILM (Analisis Semiotika pada Film Atomic Blonde dan Terminator Dark
Fate)
Penulis: JORGI RADIVKA PUTRA
Metode:
Penelitian ini akan menggunakan
metode penelitian Kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotika. Penelitian
kualitatif sendiri menurut Kirk dan Miller (Moleong, 2012: 2) adalah sebuah
tradisi dalam ilmu pengetahuan sosial yang sanagt mengandalkan pengamatan
terhadap manusia serta berhubungan secara langsung dengan orang-orang tersebut
dalam bahasa serta berbagai aspek hubungannya. Sedangkan semiotika adalah 13
sebuah teori mengenai tanda, teori yang digawangi oleh Ferdinand Saussure serta
Roland Barthes ini menitik beratkan pada tanda dalam proses komunikasi, baik
verbal maupun nonverbal.
Hasil Pembahasan:
Representasi maskulinitas perempuan
dalam film “ Atomic Blonde & Terminator: Dark Fate “ ditampilkan melalui
tiga level, level pertama adalah level realitas yang dikodekan melalui kode
kostum, kode perilaku, kode lingkungan, kode ekspresi dan kode suara. Kedua
adalah level representasi yang menggunakan teknik kamera, pencahayaan dan
editing atau suntingan serta dialog sebagai sebagai kode yang diteliti dan
ketiga adalah level ideologi yang dalam penelitian yang dilakukan ditemukan
beberapa macam ideologi yang ditanam disepanjang film.
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/31939
Jurnal 16
Judul Jurnal: SEMIOTIKA PADA
FILM RUMPUT TETANGGA KARYA GUNTUR SOEHARJANTO
Penulis: Puspa Indah Utami, Siti Rukiyah,
Sri Wahyu Indrawati
Metode:
Pada penelitian ini,
metode yang digunakan
ialah metode penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif atau biasa disebut metode
penelitian kualitatif deskriptif. Metode kualitatif pada dasarnya sama dengan metode
heurmeneutika. Artinya, baik
metode hermeneutika, kualitatif,
dan analisis isi,
secara keseluruhan memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan
menyajikannya dalam bentuk dekripsi. Selain itu pada metode kualitatif
dilakukan penggambaran terhadap subjek atau objek penelitian
(novel,drama,cerita pendek, puisi) pada
saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak
atau sebagaimana adanya).
Hasil Pembahasan:
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat tanda-tanda sinematik atau film yang signifikan dan bersifat
struktural dalam film
Rumput Tetangga. Struktur
tanda film yang
dimaksud relevan dengan perspektif teoretis semiotika Charles
Sanders Peirce, yang menganalisis teks atau pesan media (film) dalam dimensi
ikon, indeks dan simbol, dimana ketiga struktur tanda tersebut merupakan
rangkaian yang tidak terpisahkan dalam upaya
menemukan makna denotatif
film.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPPSH/article/view/47257
Jurnal 17
Judul Jurnal: ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM YOWIS
BEN 3 DALAM QUALISIGN, SINSIGN DAN LEGISIGN
Penulis: ANISYAH
Metode:
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif karena menganalisis data dan menginterpretasikan makna
dan data yang diperoleh. Menurut Sugiyono (2016:2), metode penelitian adalah
metode ilmiah untuk memperoleh data untuk tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif analitis.
Hasil Pembahasan:
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari perspektif semiotika
konsep Charles Sanders Peirce berdasarkan Ground yang meliputi Qualisign
(Emosional), Sinsign (Rasional) dan Legisign (Norma/Moral) pada film Yowis Ben
3 yang tayang pada 25 November 2021 di Bioskop Indonesia sangat banyak terlihat
pada visual dan percakapan yang terjadi didalamnya. Misalnya baik rasionalitas
usaha dan rasionalitas dampak sesuatu, Rasional yang juga dapat diartikan
sebagai sebuah bentuk usaha atau perjuangan yang dilakukan,begitu juga
emosional kondisi negatif dan emosional dalam kondisi positif ,dimana emosional
dapat muncul dari berbagai aspek kehidupan,emosional negatif memiliki dampak
buruk dan emosional positif yang memiliki dampak baik , serta pesan moral
sebagai seorang manusia kepada Tuhannya maupun pesan moral untuk mampu berbalas
budi kepada orang lain,serta menghormati orangtua,mencintai dan memeberikan
rasa kasih saying kepada keluarga dan sabar dalam menghadapi kehidupan.
Jurnal 18
Judul Jurnal: REPRESENTASI NILAI-NILAI SEPARATIS
DALAM FILM (ANALISIS
SEMIOTIKA PADA FILM THE HUNGER
GAMES MOCKINGJAY)
Penulis: Zoelyanis, Hamdani M. Syam, M.A.
Metode:
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian dalam
film pada penelitian ini adalah bagian-bagian dalam bentuk scenes yang
mengambarkan nilai-nilai separatis dalam film The Hunger Games Mockingjay part
1 dan part 2 Yang diproduksi oleh rumah produksi oleh Lionsgate. Teknik yang
digunakan yaitu non-probability dengan menggunakan purposive sampling melalui
tipe criteria sampling yaitu menetapkan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan
permasalahan penelitian.
Hasil Pembahasan:
Seperti yang telah dijelaskan pada
landasan teoretis, bahwa model semiotika Roland Barthes adalah menggali hakikat
sistem tanda yang beranjak keluar kaidah tata bahasa dan sintaksis yang
mengatur arti teks yang rumit, tersembunyi, dan bergantung pada kebudayaan.
Gagasan Roland Barthes ini dikenal dengan “Two Order Signifaction” yaitu pada signifikasi
tahap pertama Barthes menyebutkan sebagai denotasi, atau realitas internal.
Kemudian signifikasi tahap kedua, beliau menggambarkan interaksi yang terjadi
ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi. Pada signifikasi tahap kedua
ini, tanda bekerja melalui mitos yang dianut dari nilai kepercayaan dan
nilai-nilai kebudayaan yang diyakini.
https://jim.usk.ac.id/FISIP/article/view/6615/2693
Jurnal 19
Judul Jurnal: REPRESENTASI SOCIAL ENGINEERING
DALAM TINDAK KEJAHATAN DUNIA MAYA (Analisis Semiotika Pada Film Firewall)
Penulis: Imas Rahmadhtul Hidayah
Metode:
Penelitian ini
menggunakan metode
penelitian kualitatif bersifat deskriptif dengan mengumpulkan data-data
berupa kata-kata dan gambar.
Analisis teks dilakukan dengan
analisis semiotika yang mengungkapkan makna
dalam sebuah tanda dengan
metode pengumpulan data auditif, tekstual,
audiovisual, artefak, dan perilaku
sosial (Hoed, 2014
dalam Fasah, 2018).Secara umum,
semiotika merupakan sebuah ilmu yang
mempelajari tanda.
Termasuk dalam kajian
seni rupa dan media
rekam, semiotika dapat
digunakan untuk melakukan pembacaan
tanda-tanda sehingga dapat menemukan
pesan, makna, dan kekuatan
bahasa visual suatu
karya seni.
Hasil Pembahasan:
Hasil menunjukkan bahwa
representasi social engineering yang tercermin yaitu reverse social engineering
berbasis interaksi sosial. Makna yang tersirat dalam film Firewall yaitu dalam
melindungi informasi perusahaan
harus memperhatikan tiga
komponen di atas
karena pada dasarnya
serangan dari dalam sama bahayanya dari serangan luar.
https://journal.uwks.ac.id/index.php/Tibandaru/article/view/905
Jurnal 20
Judul Jurnal: REPRESENTASI PENDIDIKAN PESANTREN
DALAM FILM (Analisis Semiotika pada Film Negeri 5 Menara)
Penulis: Septia Hartiningrum
Metode:
Penelitian tentang Representasi
Pendidikan Pesantren pada film Negeri 5
Menara ini menggunakan teknik analisis data berdasarkan kode televisi dari
Fiske (1987: 4-6).
Tiga level kode tersebut adalah:
1) Level Realitas, yang telah terkode secara sosial, meliputi tampilan visual
semacam penampilan, pakaian, make up, lingkungan, perilaku, ekspresi, suara,
dll.
2) Level Representasi, terkode secara elektronik yang bersifat teknis, meliputi:
kamera, pencahayaan, musik, suara, narasi, konflik, karakter, dialog, dll.
3) Kode-kode sosial yang mendasari realita dengan jelas dan relatif
dinyatakan dalam warna kulit, pakaian, rambut, ekspresi wajah, dan
sebagainya.
Hasil Pembahasan:
Dalam film Negeri 5 Menara
pesantren direpresentasikan sudah lebih
maju atau modern, sebagai suatu lembaga pendidikan yang tidak hanya
mengajarkan pendidikan agama saja (fiqih, nahwu, tafsir, tauhid, hadist dan
lain-lain), namun juga pendidikan umum lainnya (bahasa asing, pengetahuan
sosial, serta kemasyarakatan). Untuk mewadahi minat dan bakat para santri,
pesantren juga memfasilitasi mereka dengan beragam ekstrakurikuler, seperti;
seni baca al-Qur’an (qira’ah), seni kaligrafi, seni bela diri, seni musik,
jurnalistik, olahraga dan lain sebagainya.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/4383
Comments
Post a Comment