ANALISIS TANDA PADA POSTER FILM DILAN 1990
Nama: Muhammad Geva Mahardika
NPM: 202246500167
Kelas: R4C
ANALISIS TANDA PADA POSTER FILM
DILAN 1990
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis tanda-tanda semiotik yang terdapat pada poster film "Dilan
1990. Poster film merupakan media publikasi yang penting dalam menarik minat
audiens melalui kombinasi gambar dan teks. Analisis ini fokus pada bagaimana
tanda-tanda visual dan verbal bekerja bersama untuk membentuk makna tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa poster film "Dilan 1990"
menggunakan simbol-simbol era 1990-an yang kuat, seperti gaya busana dan elemen
desain, untuk menciptakan rasa nostalgia. Selain itu, penggunaan warna dan
posisi karakter utama mengkomunikasikan tema utama film yaitu kisah cinta
remaja. Terkait dengan budaya pop Indonesia pada masa tersebut penelitian ini
menyimpulkan bahwa poster film tidak hanya berfungsi sebagai alat promosi,
tetapi juga sebagai teks budaya yang kaya akan makna dan interpretasi.
PENDAHULUAN
Poster merupakan medium
publikasi yang menggabungkan tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya untuk
menyampaikan ide dan gagasan dengan maksud memberikan informasi kepada
khalayak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), poster adalah plakat
yang dipasang di tempat umum, bisa berupa pengumuman atau iklan.
Poster yang menjadi
sorotan dalam kajian ini adalah poster promosi film "Dilan 1990,"
sebuah film drama Indonesia produksi Falcon Pictures dan Max Pictures,
disutradarai oleh Fajar Bustomi dan ditulis oleh Pidi Baiq. Kajian ini
menggunakan perspektif semiotika Saussure untuk menemukan makna dan rasa dari
era 1990 yang dibangun melalui ilustrasi poster. Asumsi awal adalah bahwa kesan
jadul pada poster merupakan hasil kreativitas tim untuk menghidupkan kembali
memori penonton. Dengan memposisikan citra visual sebagai tanda, analisis
diadik Saussure menjadi penting untuk membaca kecenderungan tanda yang
digunakan. Untuk memudahkan penyusunan peta tanda dan analisis, model semiotika
Saussure akan digunakan, di mana tanda terdiri dari penanda (signifier) berupa
bunyi dan gambar, serta petanda (signified) berupa konsep dari gambar tersebut.
(Tentang
Ferdinand de Saussure – Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia n.d.)
METODE
PENELITIAN
Metode penelitian ini bersifat kualitatif,
penulis menggunakan metode penelitian semiotika,dimana dari beberapa tokoh
semiotik yang kita kenal penulis mengembangkan pada tokoh Ferdinand De Saussure. Pada dasarnya, analisis
semiotika memang merupakan sebuah
ikhtiar untuk merasakan
sesuatu yang aneh,
sesuatu yang perlu
dipertanyakan lebih lanjut
ketika kita memerhatikan sesuatu yang menarik minat
pandangan kita yang analisinya bersifat pragmatis dan arti
berupaya menemukan makna termasuk dari hal-hal yang tersembunyi di balik sebuah
gambar. Sedikitnya ada lima
pandangan dari Saussure yang terkenal yaitu soal, (1) signifier (Penanda)
dan Signified (Petanda ) (2) form (
bentuk) dan content (isi) ; (3) langue
(bahasa) dan parole ( tuturan / ujaran ); (4) synchronic(sinkronik) dan
Diachronic; serta (5)
syntagmatic dan associative atau paradigmatik. (Pengertian
Semiotika: Konsep Dasar, Macam, dan Tokoh Pencetusnya - Gramedia Literasi n.d.)
PEMBAHASAN
Film Dilan
diadaptasi dari buku
novel yang berjudul “Dilan: Dia adalah Dilanku tahun
1990”karya dari Pidi
Baiq yang diterbitkan
pada tahun 2014.
Novelnya sendiri memiliki 2
sekuel lainnya yaitu“Dilan
Bagian Kedua: Dia
adalah Dilanku Tahun 1991”terbit pada tahun 2015 dan
spin-off nya“Milea: Suara dari Dilan”terbitan tahun 2016, yang kisahnya ditulis
berdasarkan kisah nyata. (Pidi
Baiq dan Karya-karyanya - Blog Yuliani n.d.)
Adapun analisis dari poster Dilan 1990 yang akan dibahas menjadi tiga bagian foreground, centerdan background dengan pendekaatan semiotika Ferdinand de Saussure sebagai berikut:
1.Foreground
Tipografi headline “Dilan 1990”, “A
film by Fajar Bustomi Pidi Baiq”, dan “Iqbal Ramadhan dan Vanesha Pricilia”
menggunakan font dekoratif yang tidak beraturan dan sulit dibaca, tidak cocok
untuk body text. Warna putih pada tipografi diasosiasikan dengan harapan,
kemurnian, kepolosan, kebersihan, pemaafan, kebahagiaan, dan cinta, sehingga
mencerminkan kisah cinta lugu Dilan dan Milea di masa SMA penuh harapan.
Headline ini menggambarkan cerita film. Subheadline “A film by Fajar Bustomi
Pidi Baiq” dan “Iqbal Ramadhan dan Vanesha Pricilia” menjelaskan bahwa Fajar
Bustomi adalah sutradara, Pidi Baiq adalah penulis novel dan sutradara, Iqbal
Ramadhan memerankan Dilan, dan Vanesha Pricilia memerankan Milea.
2.Center
Di tengah poster terdapat ilustrasi
menggunakan teknik fotografi dan digital imaging, menampilkan dua tokoh utama,
Dilan dan Milea, sebagai point of interest. Ilustrasi menunjukkan Dilan,
seorang siswa SMA, berhenti dengan motornya dan satu kaki menapaki tanah,
sementara Milea, berpakaian seragam SMA dan jaket merah, berjalan di sebelah
kiri. Kostum dan properti ini menggambarkan setting film pada tahun 1990.
Dilan dan Milea saling berhadapan
dan menatap, merepresentasikan pertemuan pertama mereka. Subheadline
"Dilan dan Milea di Bandung, September 1990" menggunakan font script
yang terlihat natural dan elegan, memberikan kesan pribadi dan akrab, menekankan
cerita kedekatan Dilan dan Milea di Bandung pada tahun 1990.
3.Background
Pada bagian latar belakang poster
terdapat penggambaran sebuah jalan yang memudar dengan cahaya keemasan di
ujungnya, merepresentasikan alur cerita yang belum bisa ditebak dan mengundang
penonton untuk bertanya-tanya tentang akhir film. Suasana poster secara
keseluruhan menggambarkan suasana rindang dan teduh dengan ikon sebuah pohon
besar berdaun lebat, serta bayangan dedaunan yang menaungi jalan. Warna hijau
muda dan hijau tua menciptakan kesan tenang, dingin, dan nyaman, sementara
warna kuning jingga keemasan menambah kesan hangat dan misterius.
KESIMPULAN
Poster film "Dilan 1990"
sebagai poster promosi memiliki tanda-tanda semiotik yang menggambarkan cerita
filmnya. Ilustrasi dua tokoh utama dengan motor tua, judul utama, dan subjudul
dengan informasi pemeran dan sutradara serta penggunaan huruf dekoratif khas
menjadi daya tarik utama. Ini menggambarkan setting waktu tahun 1990 dan
memikat penonton untuk melihat dan memahami lebih dalam, sehingga menimbulkan
rasa penasaran. Selain itu, manusia dapat dikatakan sebagai makhluk simbolis
yang mencari makna dalam hidupnya dan menciptakan tanda-tanda baru. (Munawarah
and Tomi 2023)
DAFTAR
PUSTAKA
Munawarah, Pyo Apriliana, and Muhammad Tomi. 2023. “Analisis Semiotika
Poster Film Dilan 1990.” Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 4(3): 356–67.
“Pengertian Semiotika: Konsep Dasar, Macam, Dan Tokoh Pencetusnya -
Gramedia Literasi.” https://www.gramedia.com/literasi/semotika/ (June 26,
2024).
“Pidi Baiq Dan Karya-Karyanya - Blog Yuliani.”
https://www.yulianiliputo.com/2021/08/pidi-baiq-dan-karya-karyanya.html (June
26, 2024).
“Tentang Ferdinand de Saussure – Program Studi Bahasa Dan Sastra
Indonesia.”
https://sastraindonesia.upi.edu/2023/03/03/tentang-ferdinand-de-saussure/ (June
26, 2024).
Comments
Post a Comment